Selamat Datang di Website Resmi Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid - "Nurul Jadid untuk Indonesia"

Puisi "Harapan Penghujung Hari"


Aku sudah berjalan selama ratusan hari

Mulut enggan bungkam, badan enggan diam

Sekalipun aku terlihat ringkih, aku ingin cepat pulih

‘‘Ayolah, ini baru dini hari”

Harapanku menyeretku untuk terus tertatih


Sementara aku masih sibuk mengobati lukaku yang masih baru

Sibuk melangitkan doa-doa besar yang tak perlu aku kotori dengan sifat asusilaku

Tak perlu pula aku gadaikan dengan keputus-asaan dan kesakitan

Biarkan tetap pada fitrahnya, seputih kapas dan sebening air mata pengharapan


‘‘Akhirnya, sampai juga aku sebagai anak dara”

Ucapku menantang harapan yang masih liar

Mengundangku untuk menjemputnya di penghujung hari

Ia berjanji menghadiahkanku senyuman orang terkasih

Padahal ini baru dini hari dan aku belum sepenuhnya pulih


Lupakan, aku masih punya penawar

Doa-doaku yang tak akan pernah berkhianat sekalipun kadang lumpuh terkapar

Tak akan pernah sehitam awan di musim penghujan

Sebab enggan disebut pecundang


Ah, rupanya aku masih perlu banyak tertatih 

Doa-doa besarku pun tak boleh mati


Puisi Karya : A L V I A N A