Suara takdir buta
Di ruang sesak
Terkam jiwaku
Merintih pada lorong kosong
Cabuti segala hasrat
Bagaimana bisa jiwa berharuman?
Sedang raga dipertontonkan kawan bernyanyi riang
Menari pada gedung-gedung pasti
Cemburu mimpi
Biarlah mulut kusulam,
Mata kurajut
Telinga kuredam dalam remuk
Agar aku tahu diri
Tidak ada yang bertanya
Pundak harapan pada dinding sejarah
Terkurung perih dalam almari do'aku
Kuukir dalam mimpi bisu
Kukirim lewat pos malam pelik
Sadarku pahit
Menahan sayu
Didikte sembilu
Nyaris, Kemarau langkahku
Tertatih kering di depan mata
Kutitipkan pasrah pada ejaan waktu
Oleh : EVA YULIANA