Selamat Datang di Website Resmi Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid - "Nurul Jadid untuk Indonesia"

KAU SAKITI AKU LAGI (Cerpen Nur Kholila Indah)

 Cerpen Nur Kholila Indah, Siswa SMP Nurul Jadid.

Adakah orang yang tetap memulai kembali hubungan dengan orang lama padahal sudah tahu akhir ceritanya? Tentu ada, di antaranya aku sendiri. Aku memulai kembali hubungan dengan kekasih lamaku, tepatnya mantan kekasihku. Kali ini, dia pun meninggalkanku untuk yang kedua kalinya. 

Aku tidak pernah menyangka, bahkan membayangkannya pun tidak. Tapi, hari itu sesuatu terjadi, dia menghubungiku kembali dan bertanya tentang keadaanku.

“Apa kabar?” tanyanya via WhatsApp. 

“Baik,” jawabku singkat. 

Malam itu menjadi malam yang sulit aku jelaskan. Semua memang tampak kabur dan campur baur. Aku ragu akan dapat bertemu cahaya bila harus menapaki jalan ini bersamanya lagi. Tapi entahlah, kami berkomunikasi hingga larut malam. 

“Apakah kamu sudah mempunyai penggantiku?” Pada akhirnya, obrolan ini sampai pada titik ini. Dia mulai mengetuk pintu dadaku dan berusaha memasukinya. 

“Tidak.” Aku tak mungkin berbohong. 

“Kamu sendiri gimana?” tanyaku balik.

Sebenarnya, aku juga tidak mengerti dengan diriku. Entah mengapa aku malah mempertanyakannya juga. Aku sudah membayangkan, obrolan malam akan semakin dalam.

“Kalo boleh jujur, aku masih mengharapkanmu kembali,” ucapnya polos.

Dadaku berdesir. Napasku juga mulai aku tahan. Apa yang aku duga benar terjadi. Kian malam, obrolan makin dalam. Aku tidak tahu, nanti bagaimana aku akan keluar dari situasi ini. Tapi aku melihat kesempatan baik untukku mengorek apa yang telah dia lakukan dulu padaku.

“Namun mengapa, bukankah kau yang meninggalkanku?” tanyaku padanya menyelidik. 

“Kamu tahu sendiri bahwa aku ini santri. Ada seorang santri lain mengetahui hubungan ini, kemudian aku disidang dan hanya mempunyai 2 pilihan, berhenti atau memutuskan hubunganku denganmu. Maafkan aku?” jelasnya padaku. 

Hatiku terketuk mendengar penjelasan darinya. Namun hatiku masih berkecamuk, mengapa aku cepat sekali bersimpati padanya. Pikiranku berkata, ini tidak seharusnya, tapi hatiku berkata lain. 

Tapi, akhirnya aku jujur padanya. Aku kalah pada perasaanku sendiri meski aku sadar ini semestinya aku hindari bila aku tidak ingin sakit kembali, setidaknya tidak secepat ini. Aku katakan bahwa aku juga ingin kembali pada pelukannya. 

Meski demikian, aku selalu berharap bahwa kekhawatiranku tidak menjadi nyata. Aku ingin genggaman erat dan tapak langkah ini sanggup menembus tembok ketakutan yang amat buruk itu untuk kesekian kalinya.

Kami menjalani hubungan itu dengan penuh harap. Tentu saja kami menjalani hubungan jarak jauh. Meski begitu, kami selalu mencari cara untuk terus saling berkabar dan berbagi, terutama tentang kerinduan.

Pada bulan ketiga, aku menyebutnya puncak dari hubunganku dengan dia. Kepiluan kembali mendera dan merajam kembali dada ini yang baru saja merasakan kehangatan.

“Maafkan aku,” ucapnya. 

“Iya, kenapa?” tanyaku. 

“Ini bukan inginku, aku harus memutus hubungan ini,” ucapnya padaku. 

“Lah, kenapa?” tanyaku. 

“Ada seorang guru mengetahui hubungan ini dan dia minta hubungan ini harus diputus,” jelasnya padaku. Ini alasan yang klasik, tapi ini fakta yang disuguhkan padaku.  

Malam itu pun menjadi malam yang hampir membunuh jiwa ini. Hatiku hancur. Air mata ini terus mengalir. Mataku sayu dan sembab. Aku hampir gila mendengarnya. 

“Maafkan aku karena menyakitimu lagi. Sungguh ini bukan keinginanku.” Dia mengatakan kalimat itu yang kesekian kalinya lagi, begitu pula dengan luka dan sakit ini.

Aku tak meresponsnya sama sekali. Aku duduk terdiam di kamarku sambil menyalakan lagu Lungo'o.

Lungo'o aku wes lilo.... 

Timbang kowe

Neng kene mung

Gawe loro....

Air mata ini tak kunjung berhenti setiap kali mengingatnya. Hampir setiap malam aku selalu menangisinya. Aku hanya mampu berkata bahwa aku tidak dendam, tapi ini terlalu sakit bagiku. Entah kapan dan bagaimana agar 

aku kembali normal. Entahlah. 




Nur Kholila Indah lahir di Sumenep 2009. Tepatnya lahir di Dusun Pajagalan, Desa Batangbatang Laok. Siswi aktif SMP Nurul Jadid kelas akhir. Baru belajar menulis. Suka membaca dan seni bela diri. Kalian dapat berkenalan atau berkorespondensi langsung dengannya via WhatsApp: 087858094785.


 
Tulisan pada website ini merupakan bagian dari proses pendidikan peserta didik di Nurul Jadid. Apabila ditemukan kesalahan atau kekeliruan maka pengelola website ini dapat menerima pengaduan dan mencabut penayangan tulisan tersebut.